BOGOR, - Bak cerita dalam serial kartun Tom & Jerry, saat Pemkot Bogor menertibkan ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan jalan Merdeka, Jalan MA Salmun dan Jalan Mawar. Ratusan PKL yang akan dipindahkan ke lokasi penampungan (TPS) Mawar ini terpaksa main kucing-kucingan saat team gabungan datang. Mereka setiap hari nya harus main kejar-kejaran. Namun hal ini sudah tidak dipedulikan oleh para PKL yang masih bertahan berjualan di tempat semula yang sudah dilarang.
“Ya tidak usah khawatir, penertiban saja kok itu, ini buktinya kita jualan lagi hari ini, ” ujar salah satu pedagang, Rabu malam (29/6).
“Dari dulu sampaikan sekarang juga kan kita selalu bayar koordinasi, ya itulah ke oknum-oknum itu? Jadi ngak usah takut direlokasi, ” sambung nya.
Dari penelusuran dan informasi yang diterima team media di lapangan, para pedagang tersebut merasa nyaman berjualan di tempat yang sudah seharusnya kosong lantaran adanya oknum-oknum pemerintah dan Ormas yang turut serta mem-back up dengan pungutan koordinasi yang masih berjalan. Sehingga para pedagang ini merasa tenang dan tidak peduli dengan upaya Pemkot Bogor dalam menata para PKL.
Adapun kawasan Jalan Merdeka, Jalan MA Salmun dan Jalan Mawar sudah selama puluhan tahun menjadi tempat berjualannya para PKL, sedangkan kalaupun ada penertiban, sifatnya hanya sesaat.
Abdul Wahid selaku Camat Bogor Tengah mengklaim bahwa relokasi PKL tersebut belum selesai 100 persen karena masih adanya pedagang yang bertahan menempati lahan milik pribadi.
“Ya saat ini kita belum selesai dalam merelokasi para PKL, masih ada pedagang yang bertahan dikarenakan menyewa lapak di sana, di lahan milik pribadi atau perorangan, ” jelas nya kepada team media, Kamis (1/7).
“Selain itu, keterbatasan personil juga jadi kendala dalam melakukan pengawasan. Ya, masih ada PKL yang masih berjualan, pedagang rongsok dan pedagang sayuran malam yang masih mencuri-curi jualan, ” tambah Wahid.
Terkait laporan adanya oknum yang mem-back up, Wahid mengaku tidak tahu perihal tersebut. “Soal oknum-oknum yang mem-back up pedagang itu saya tidak tahu, dan saya yakin itu tidak ada sama sekali, ” tegas Wahid.
“Intinya kami berkomitmen, dengan jajaran Perumda PPJ dan Koperasi untuk menempatkan para PKL ke TPS Mawar, ” pungkas nya.
Sebelumnya, Pemkot Bogor melalui pemberitahuannya sudah memberikan ultimatum kepada ratusan PKL tersebut agar segera mengosongkan lokasi karena bukan area pasar hingga batas waktu 13 Juni 2021.
(Team)