BOGOR - Proyek revitalisasi Pasar Cisarua tahap II senilai Rp23, 7 miliar mendapat apresiasi berbagai pihak. Pasalnya, pembangunan pasar yang bersumber dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu dianggap melampui target program kerja. Hal itu disampaikan Yayat Setiawan, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ikatan Komunitas Kawasan Puncak dan Sekitarnya (IKKPAS) pada Selasa (28/09/2021).
" Pembangunan pasar Cisarua tahap II patut diapresiasi, karena dinilai cepat dalam pengerjaannya. Revitalisasi pasar yang awalnya kumuh menjadi rapih, bersih dan nyaman merupakan upaya dalam pemulihan ekonomi nasional, " ucap Yayat saat ditemui dilokasi.
Ia juga menambahkan, LSM IKKPAS sebagai mitra pemerintah akan mengawasi setiap pembangunan yang menggunakan uang rakyat. Dalam pembangunan revitalisasi Pasar Cisarua, kata dia lagi, pihak kontraktor dianggap profesional serta melibatkan tenaga kerja masyarakat di sekitar pasar sehinggga mengurangi jumlah pengangguran meskipun bersifat sementara alias tidak permanen.
" Dari hasil pengawasan dan penelitian dilapangan, kualitas bahan baku yang digunakan pihak kontraktor sudah sesuai standar yang ditentukan dan berkualitas. Selain itu, puluhan warga sekitar juga dilibatkan sebagai tenaga kerja, " imbuhya.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya saat meninjau langsung proyek revitalisasi Pasar Cisarua tahap II mengaku bersyukur bahwa progres proyek revitalisasi tahap kedua yang dikerjakan oleh PT. Ramadika Mandiri melebihi dari rencana kerja.
Alhamdulillah, progres revitalisasi Pasar Cisarua tahap II deviasinya positif melebihi dari rencana kerja atau angka persisnya 48, 5 persen, hal ini harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan hingga proyek ini bisa selesai sebelum tanggal 21 Desember mendatang, ” ujar Asep kepada wartawan pada Minggu, (19/9/2021).
Karena progres pekerjaannya baik, bahkan, ia mengaku akan mendorong Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Jawa Barat untuk secara bertahap melakukan pencairan.
“Untuk penyedia jasa yang pekerjaannya baik seperti ini, kami siap mendorong DPKAD Jawa Barat untuk segera mencairkan anggarannya, kami berharap dengan terbangunnya Pasar Cisarua maka bisa membangkitkan ekonomi masyarakat Kawasan Puncak karena pasar ini menjadi percontohan Pasar Juara yang diprogramkan Gubernur Jawa Barat, ” bebernya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Entis Sutisna mengaku jajarannya terus melakukan monitoring proyek revitalisasi Pasar Cisarua Tahap II, hingga progresnya mengalami deviasi positif.
“Kami tak ingin proyek revitalisasi Pasar Cisarua Tahap II ini tidak tepat waktu apalagi mangkrak atau meluncur ke awal Tahun 2022, hingga kami terus melakukan monitoring. Insya Allah pekerjaan sesuai target, ” pungkas Entis Sutisna. (rfs)