Bogor - 10 Muharram 1444 H. Bagi sebagian masyarakat Indonesia identik dengan Hari Raya Anak Yatim. Bagi Muslim, Muharram termasuk salah satu momentum mulia karena menjadi bulan pembuka tahun baru, sehingga menjadi hal yang wajar jika dalam kondisi ini disebut sebagai "Hari Raya Umat Islam". Momen seperti ini menjadi bagian terpenting bagi Karang Taruna Bina Remaja Unit RW 01.Desa Tugujaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua Panitia Muharam Berkah 2022. Muhamad Yusup, saat dijumpai Go.web.id. Ia mengatakan, " Secara rutin setiap tahun, Katar Bina Remaja Unit Rw 01. Melakukan kegiatan sosial menyantuni anak yatim dan mengasihi orang miskin, Insha Allah Kami akan menyantuni anak yatim / piatu yang ada dilingkungan Rw 01. Sambil mengadakan Khitanan Masal, bagi warga yang tidak mampu, dilanjutkan dengan Istigosah.( Doa bersama ) Dalam kesempatan ini, Kami mengucapakan terima kasih kepada seluruh masyarakat RW 01. Yang telah mendonasikan Rezkinya dan membantu terselenggarnya kegiatan ini, Insha Allah, bantuan dari Bapak Ibu sekalian, menjadi ladang amat bagi kita semua. Amin - amin ya robbal alamin."
Ditempat terpisah Dewan Pembina Kartar Bpk. Hardol yang biasa dipanggil dengan sebutan Bang Adol, saat dijumpat Go.id, ia mengatakan, " Kegiatan seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat, sebagai ujud kepedulian terhadap anak yatim dan piatu. Selain itu, momen tersebut juga sebagai momentum yang tepat untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli dalam memperhatikan nasib anak-anak yatim dan mengasihi orang miskin, " Ujar Bang Adol
Aditiya Karya Mahadva YodhaMerupan implementasi sosial dalam giat acara Muharam Berkah 2022. Yang dilaksanakan Katar Bina Remaja pada Minggu, ( 7/8/ 2022) .Bertempat lingkunangan Kp. Benteng Rw 01. Desa Tugujaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dengan mengambil Tema # Muharamberkah 2022. Santuni Anak Yatim, Kasihi Orang Miskin
10 Muharam 1444 H. Jatuh pada tanggal 8 Agustus 2022.Tradisi menyantuni anak yatim pada tanggal 10 Muharram memang sudah ada sejak dulu. Tradisi ini dilakukan oleh para ulama maupun masyarakat umum.Bahkan Rosul menyuruh kita menyantuni anak yatim mengasihi orang miskin.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram).Di mana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga pada orang miskin
Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.
“Bahwa awal Muharram itu adalah tahun barunya seluruh umat Islam. Adapun tanggal 10 Muharram adalah “Hari Raya"yang digunakan untuk bergembira dengan shadaqah, menyantuni anak yatim mengasihi orang miskin.
Hari raya ini, lanjutnya, adalah untuk mensyukuri nikmat Allah, bukan hari raya dengan shalat. Tetap hari raya dengan pakaian rapi dan memberikan makanan kepada yatim dan orang miskin.
Reporter : Anwar Resa Jurnalis Nasional Indonesia