BOGOR, - Jajaran pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) DPC Kab.Bogor menyalurkan bantuan logistik bagi korban bencana banjir bandang di kawasan Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Bantuan yang berasal dari donatur dan sumbangan para anggota ini langsung antar kepada warga korban membutuhkan di 2 RW, antara lain, RT 01, 02, 03 yang ada di RW 02 dan 03, Sabtu (22/1).
Aksi kemanusian ini dipimpin langsung oleh Ketua DPC PWRI Kab. Bogor, Rahmat Selamat, S.H.M.kn. Bantuan yang disalurkan berupa makanan siap saji dan minuman mineral seperti, mie instan, susu, roti dan sebagainya yang dibutuhkan warga.
Selain memberikan bantuan berupa makanan dan minuman, DPC PWRI juga melakukan Trauma Healing kepada para korban banjir khusus nya kepada anak-anak dan kaum Lansia. Menurut Rahmat, hal ini perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa percaya diri dan menghilang rasa trauma ketakutan terlebih kepada anak-anak di pengungsian.
Terlihat di lokasi pengungsian, semua wartawan yang bergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) yang hadir memberikan semangat dan hiburan kepada warga, terlebih untuk para anak-anak.
“ Mereka perlu kita berikan semangat dan hiburan. Trauma mungkin akan membuat anak-anak merasa lebih sulit mempercayai lingkungan mereka dan orang-orang di sekitarnya. Untuk mencegah hal tersebut, anggota PWRI membangun suasana kehangatan dan nyaman di tengah-tengah para korban banjir, selain bantuan makanan dan minuman serta pakaian, ” ujar Ketua DPC PWRI Kab.Bagor.
Rahmat berharap, apa yang dilakukan rekan-rekan wartawan yang bergabung di PWRI bisa bermanfaat bagi korban banjir bandang di Gunung Mas.
“ Semoga musibah ini segera berakhir, serta bantuan ini dapat bermanfaat dan meringankan beban para korban bencana, ” sambung nya.
Sebelum nya, banjir bandang melanda kawasan perkebunan teh Gunung Mas Desa Tugu pada Selasa pagi (19/1), akibat hujan deras yang turun seharian hingga meluap nya air sungai Cisampai (Anak Kali Ciliwung). Akibat nya, sebagian pemukiman warga PTPN VIII ini rusak dan digenangi lumpur. Kurang lebih 400 kepala keluarga harus diungsikan ke Posko pengungsian.
( LUKY JAMBAK )