BOGOR, - Ada yang janggal dari penyaluran Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) yang disalurkan di Agen E-warung Indro, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Pasalnya, pada saat penyaluran, Sabtu (29/05/21), Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hanya menerima lima (5) komoditi diantaranya, Telur, Buah, Ayam, Kacang Ijo dan Buah Pir, Minggu (30/05/21).
Salah satu warga mengatakan bahwa, "Ya kita belum terima berasnya. Karena beras dikembalikan lagi soalnya kualitasnya kurang bagus. Ini bukan yang pertama kalinya ya, ini udah sering terjadi, makanya kita kesal.”
Warga tersebut juga menunjukkan beras yang Ia terima sebelum bulan Puasa yang ber-Merk "Ikan Lele Super".
Baca juga:
Basyir Al-Hadad: Enak Jamanku Toh?
|
"Beras ini saya dapat sebelum bulan Puasa. Sampai sekarang masih ada, karena pas masak saya oplos dengan beras yang bagus, soalnya kalau ngak dicampur rasanya ngak enak. Alhamdulillah pak RT disini cepat tanggap. Kemarin juga pak RT yang menolak beras tersebut, ” ujarnya.
Berbeda dengan apa yang di ucapkan oleh Indro selaku Agen E-warung. "Betul Bu, KPM belum mendapatkan beras, soalnya kemarin berasnya jelek dan saya kembalikan lagi. Selama 7 bulan saya menjadi Agen, saya selalu ambil komoditi dari PT. Aam Prima Artha. Baru bulan ini karungnya ganti, tadinya beras merk “Ikan Lele Super".
Saat dikonfirmasi via telepon, Ucu selaku Direktur Operasional PT. Aam Prima Artha mengatakan bahwa, beras tersebut bukanlah darinya.
"Beras yang gambar lele itu bukan dari kami. Kalau masalah beras yang ditolak warga/agen, kita akan ganti dan kita sudah ganti, ” jelas Ucu.
Dengan adanya kejadian ini perlu dipertanyakan fungsi dan tugas TKSK yang diduga tidak maksimal. Terlihat dari beras yang baru bulan ini terdaftar dalam Kementan. Karena sebelumnya beras yang digunakan merk “Ikan Lele Super" yang diduga tidak ada ijin edarnya. (***)